Oleh : Hasna Rosyida Valentin
Indonesia . Seperti yang sudah kita ketahui banyak budaya yang ada
didalamnya. Contohnya dari kesenian. Didalam kesenian terdapat tarian, alat
musik dan lain – lain. Disini akan mengulas lebih dalam tentang sebuah tarian
yang berasal dari Aceh. Tarian yang sudah cukup dikenal oleh banyak orang.
Tarian tersebut adalah tari Saman. Tari Saman yang disebut juga sebagai tarian
seribu tangan yang memiliki gerakan yang memukau dan melihatkan kekompakan,
kecermatan dan kecepatan para penarinya.
Tari Saman merupakan salah satu tarian dari suku Gayo (Gayo Lues),
Aceh. Yang biasanya selalu ditampilkan
dalam peristiwa – peristiwa penting dalam adat. Selain itu juga sering
ditampilkan dalam merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dengan konteks masa
kini, tarian ini ditampilkan dalam acara – acara yang bersifat resmi, contohnya
kunjungan tamu penting, selain itu juga ditampilkan dalam pembukaan acara
budaya. Konon tari Saman dari Aceh ini didirikan dan dikembangkan oleh Syekh
Saman, yang berasal dari Aceh Tenggara tepatnya di Gayo.
Pada umumnya sebuah tari mengandung sebuah pesan tanpa kecuali
tari Saman. Tarian ini mengandung unsur keagamaan, , pendidikan , kepahlawanan,
kekompakan, kebersamaan, dan sopan santun. Seperti yang sudah banyak orang ketahui tari
Saman ini biasanya ditampilkan tanpa disertai alunan alat musik, tari Saman ini
mengunakan alunan suara yang keluar dari para penari dan disertai pula dengan
tepuk tangan mereka yang sering dikombinasi dengan memukul dada dan pangkal
paha mereka sebagai sinkronasi dan menghempaskan badan keberbagai arah. Pada
dasarnya tari saman ini memiliki dua unsur dasar dalam menari yaitu tepuk
tangan dan tepuk dada. Tarian saman merupakan salah satu tarian yang menarik
dan unik. Gerakan yang digunakan dalam menari saman antara lain gerak guncang,
kirep, lingang, surang – saring. (Gerakan tersebut merupakan bahasa Gayo).
Syair yang digunakan untuk mengiringi tarian Saman tersebut
menggunakan bahasa Gayo. Alunan senandung dari para penari membuat tarian
tersebut semakin dinamis. Cara mengalunkan syair – syair dalam tari saman
terdapat 5 cara. Antara lain rengum yaitu alunan yang diawali oleh pengangkat,
dering yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari, redet yaitu lagu
singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian
tengah tari, syek yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara
panjang tinggi melengking biasanya sebagai tanda perubahan gerak, dan saur
yaitu lagu yang diulang oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penyanyi
solo. (Wikipedia)
Dalam sebuah pertunjukan tari Saman, yang
tidak kalah pentingnya adalah tentang busana atau kostum yang digunakan. Kostum
atau busana khusus untuk menampilkan tari Saman terbagi atas tiga bagian antara
lain pada bagian kepala yaitu bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam
empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju ; pada bagian badan yaitu
baju pokok atau sering disebut baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam
benang putih, hijau dan merah, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung ;
pada bagian tangan yaitu topeng gelang, sapu tangan. Warna yang dipilih
mengandung makna seperti kekompakan, kebijaksanaan, keberanian, keperkasaan dan
keharmonisan.
Melestarikan
kepada para penerus bangsa sangat perlu dilakukan agar tetap terjaganya tarian
ini. Namun seiring dengan perkembangan zaman fungsi tari Saman mulai bergeser
menjadi sebuah hiburan, yang ditampilkan dalam pesta – pesta, hajatan dan acara
lainnya. Pada zaman dulu tari Saman ini ditampilkan oleh sekelompok pemuda laki –
laki namun kini perempuan pun ikut serta dalam menari. Seharusnya tarian ini
dilestarikan tanpa harus meninggalkan nilai – nilai yang ada didalamnya.
UNESCO (United Nations Educational, Scientific
and Cultural Organization) telah menetapkan tari Saman yang berasal
dari Gayo Lues sebagai warisan budaya dunia yang memerlukan perlindungan
mendesak. Penobatan tari yang sarat dengan nilai religius itu dihasilkan
melalui Sidang ke-6 Komite Antar Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya
Tak Benda UNESCO di Nusa Dua, Bali 22-29 Nopember 2011. (kompasiana.com). Dengan
diperolehnya anugrah dari UNESCO seharusnya tari Saman ini memperoleh perhatian
khusus dari pemerintah. Jangan sampai Indonesia mulai “kebakaran jenggot” setelah tarian ini diadopsi oleh Negara lain.
Kata Kunci :
Tari Saman
keren tari saman sudah diakui oleh UNESCO. sekarang Indonesia tinggal melestarikan dan menjaga tari saman supaya tidak di akui oleh negara lain.
BalasHapusSetuju. hargai budaya kita, mari lestarikan. karena siapa lagi yang akan melestarikan, kalo bukan bangsa kita sendiri.
BalasHapusKeren infonya nih...
BalasHapusbermanfaat ^_^
BalasHapus