Oleh : Riva Aji Prawiro
Rumah
lamin adalah rumah adat yang berasal dari Kalimantan Timur. Rumah
adat suku dayak yang dinamakan rumah lamin ini merupakan rumah panggung yang
panjang dan sambung menyambung, dilihat dari unsur kalimatnya, rumah lamin
berarti Rumah kita semua. Itu sungguh tidak bisa dipungkiri
karena rumah ini mampu menampung banyak orang karena terdiri dari banyak kamar
yang ditempati banyak anggota keluarga. Bahan bangunan utamanya dari kayu ulin
berwarna hitam dan tahan lama.
Rumah yang berbentuk panggung tersebut tidak kurang dihuni 12
kepala keluarga atau skitar 50-100 orang. Diperkirakan ukuran rumah lamin
sekitar dengan panjang mencapai 30 meter, lebar 15 meter dan tinggi sekitar 3
meter. Bentuk
denahnya berupa segi empat memanjang dengan atap pelana. Bagian gevel diberi
teritis dengan kemiringan curam. Tiang-tiang rumah terdiri dari dua bagian,
bagian pertama menyangga rumah dari bawah sampai atap, bagian kedua merupakan
tiang kecil yang mendukung balok-balok lantai panggung. Baik tiang utama maupun
tiang pendukung yang berada di bagian kolong terkadang diukir dengan bentuk
patung-patung untuk mengusir gangguan roh jahat.
Dalam rumah Lamin sendiri ada bebarapa ciri yang sangat
kental seperti pada ukiran atap ada terdapat patung yang berbentuk naga dan
burung enggan. Yang mengandung arti kesaktian dan kewajiban masayarakat Dayak.
Pada bagian dinding yang paling menonjol adalah dari segi warna. Rumah ini
dominan dengan warna kuning, putih dan hitam yang berbentuk salur pakis dan
mata yang masyarakat suku Dayak percaya mengandung makna mampu mencegah niat
buruk orang lain yang akan mencelakakan suku Dayak dan melambangkan
persaudaraan suku Dayak. Selain itu juga pada bagian kaki yang berbentuk ukiran
kerangka manusia dan juga binatang wanita memakai kain, serta bentuk
semi-abstrak yang melambangkan persaudaraan suku Dayak desa Pampang. Masyarakat
percaya ukiran dan patung tersebut berfungsi untuk mengusir roh-roh jahat
mengingat kepercayaan suku Dayak yang masih percaya dengan kekuatan-kekuatan
gaib atau animisme.
Di bagian dalam lamin terdapat beberapa alat yang biasa
digunakan dalam melakukan upacara adat tertentu. Di bagian dalam Lamin sempat
ada beberapa tengkorak kepala kerbau yang bertuliskan tanggal waktu. Tanggal waktu yang tertulis adalah hari meninggalnya seseorang di keluarga suku Dayak. Tengkorak kepala kerbau merupakan sisa upacara kematian. Keindahan rumah
adat disetiap daerah memiliki nilai seni tersendiri, begitu juga rumah Lamin.
Kenapa ga nulis tentang Rumah Joglo aja, kan khas Jateng tuh.. hha
BalasHapusapa sekarang masih ada rumah lamin?
BalasHapusakhirnya warisan budaya Indonesia diangkat juga..sudah lama tidak ada kabarnya
BalasHapuskasih foto yg berwarna aja dong, kan rumah adat lamin banyak lukisan khas dayaknya nya tu, biar jelas..
BalasHapus