Sabtu, 21 Desember 2013

Rumah Lamin

Oleh : Riva Aji Prawiro



Rumah lamin adalah rumah adat yang berasal dari Kalimantan Timur. Rumah adat suku dayak yang dinamakan rumah lamin ini merupakan rumah panggung yang panjang dan sambung menyambung, dilihat dari unsur kalimatnya, rumah lamin berarti Rumah kita semua. Itu sungguh tidak bisa dipungkiri karena rumah ini mampu menampung banyak orang karena terdiri dari banyak kamar yang ditempati banyak anggota keluarga. Bahan bangunan utamanya dari kayu ulin berwarna hitam dan tahan lama.
Rumah yang berbentuk panggung tersebut tidak kurang dihuni 12 kepala keluarga atau skitar 50-100 orang. Diperkirakan ukuran rumah lamin sekitar dengan panjang mencapai 30 meter, lebar 15 meter dan tinggi sekitar 3 meter. Bentuk denahnya berupa segi empat memanjang dengan atap pelana. Bagian gevel diberi teritis dengan kemiringan curam. Tiang-tiang rumah terdiri dari dua bagian, bagian pertama menyangga rumah dari bawah sampai atap, bagian kedua merupakan tiang kecil yang mendukung balok-balok lantai panggung. Baik tiang utama maupun tiang pendukung yang berada di bagian kolong terkadang diukir dengan bentuk patung-patung untuk mengusir gangguan roh jahat.
Dalam rumah Lamin sendiri ada bebarapa ciri yang sangat kental seperti pada ukiran atap ada terdapat patung yang berbentuk naga dan burung enggan. Yang mengandung arti kesaktian dan kewajiban masayarakat Dayak. Pada bagian dinding yang paling menonjol adalah dari segi warna. Rumah ini dominan dengan warna kuning, putih dan hitam yang berbentuk salur pakis dan mata yang masyarakat suku Dayak percaya mengandung makna mampu mencegah niat buruk orang lain yang akan mencelakakan suku Dayak dan melambangkan persaudaraan suku Dayak. Selain itu juga pada bagian kaki yang berbentuk ukiran kerangka manusia dan juga binatang wanita memakai kain, serta bentuk semi-abstrak yang melambangkan persaudaraan suku Dayak desa Pampang. Masyarakat percaya ukiran dan patung tersebut berfungsi untuk mengusir roh-roh jahat mengingat kepercayaan suku Dayak yang masih percaya dengan kekuatan-kekuatan gaib atau animisme.
Di bagian dalam lamin terdapat beberapa alat yang biasa digunakan dalam melakukan upacara adat tertentu. Di bagian dalam Lamin sempat ada beberapa tengkorak kepala kerbau yang bertuliskan tanggal waktu. Tanggal waktu yang tertulis adalah hari meninggalnya seseorang di keluarga suku Dayak. Tengkorak kepala kerbau merupakan sisa upacara kematian.  Keindahan rumah adat disetiap daerah memiliki nilai seni  tersendiri, begitu juga rumah Lamin.

4 komentar:

  1. Kenapa ga nulis tentang Rumah Joglo aja, kan khas Jateng tuh.. hha

    BalasHapus
  2. apa sekarang masih ada rumah lamin?

    BalasHapus
  3. akhirnya warisan budaya Indonesia diangkat juga..sudah lama tidak ada kabarnya

    BalasHapus
  4. kasih foto yg berwarna aja dong, kan rumah adat lamin banyak lukisan khas dayaknya nya tu, biar jelas..

    BalasHapus