Oleh Umi Kulsum
1102413006
Tari Sintren merupakan salah satu
jenis tari yang berasal dari Jawa khususnya Cirebon. Tari ini tidak hanya
terkenal di daerah Cirebon saja, namun terkenal juga di pesisir utara Jawa
Barat dan Jawa Tengah seperti Indramayu,
Majalengka, Jatibarang, Brebes, Pemalang, Banyumas, dan Pekalongan. Nama lain
dari tari Sintren ini adalah tari Lais. Sintren
berasal dari dua kata yaitu sinyo dan trennen. Sinyo itu berarti pemuda
sedangkan trennen berarti latihan. Jadi tari Sintren yaitu pemuda-pemuda yang
sedang berlatih kesenian.
Tari
Sintren dikenal sebagai jenis tari yang berbau magis karena tari ini
menceritakan tentang kisah percintaan antara Sulandono seorang putra dari
Bupati Kendal yang bernama Ki Bahurekso dengan Sulasih seorang perempuan
yang berasal dari Desa Kalisalak. Akan tetapi hubungan asmara tersebut tidak
mendapatkan restu dari Ki Bahurekso. Dan pada akhirnya Sulandono memutuskan pergi untuk bertapa
sedangkan Sulasih memilih untuk menjadi seorang penari. Namun keduanya masih
dapat bertemu melalui alam gaib dengan bantuan dari Dewi Rantamsari yang
memasukan roh bidadari kedalam tubuh Sulasih dan bantuan dari roh ibunya
Sulandono yang memanggil Sulandono untuk menemui sulasih.
Sejak
saat itu tari Sintren dikenal dengan tarian magis karena dalam pertunjukan tari
tersebut penarinya dimasuki roh bidadari oleh pawangnya, dengan syarat penari
tersebut dalam keadaan suci. Biasanya roh yang dimasukan kedalam penari itu
adalah roh Dewi Lanjar karena pawing tari tersebut mempunyai kepercayaan bahwa
jika bisa memanggil roh tersebut maka penari akan terlihat lebih cantik dan
lebih lincah serta mempesona dalam membawakan tari Sintren.
Keunikan yang dimiliki oleh tari sintren adalah ditarikan
oleh seorang gadis yang masih suci yang dibantu oleh seorang pawang serta
ditemani oleh 6 gending yang diiringi dengan penggunaan alat-alat music yang
terbuat dari tembikar atau gembyung dan kipas dari bamboo yang ketika ditabuh
dengan cara tertentu menimbulkan suara yang khas. Seiring dengan perkembangan
zaman fungsi tari Sintren ini dijadikan sebagai hiburan rakyat yang kemudian
dilengkapi dengan penari pendamping dan pelawak untuk lebih menarik penonton.
bagaimana cara mengenalkan tari sintren ke wilayah internasional ?
BalasHapusmungkin kita dapat memperkenalkan tari sintren ke kancah internasional dengan cara mengikuti lomba atau festival tari tingkat internasional... :)
Hapustarian yang sangat unik. penari adalah gadis yang masih suci, apakah ada ketentuan tentang usia penarinya ?
BalasHapussetau saya tidak ada ketentuan usianya berapa, yang dimaksud dengan gadis yang masih suci dalam tarian ini adalah seorang gadis yang belum menikah (perawan)
Hapuskece badaaaai foto nya pake kaca mata item haha :v
BalasHapushehehe :)
Hapusterimakasih okta...
itu adalah salah satu keunikan dari tari sintren...
ngek, ada to penampilan yang kayag gtu ??
BalasHapusada to, penampilan itu yang membedakan tari sintren dengan tari tradisional yang lain...
Hapuscoba dong umi nari kaya gitu
BalasHapussudah bagus cara penulisan anda, teruskan bakat anda dalam menulis :)
BalasHapuskalo disertai video mungkin lebih manarik kali yaa..
BalasHapusserem yahh ? bagaimana dengan syariat Islamnya ???
BalasHapuskegunaan tari sintren sendiri itu untuk apa? apa untuk hiburan? atau sebagai tari untuk menyambut tamu , atau upacara keagamaan?
BalasHapuskegunaan tari sintren disini untuk hiburan, digunakan dalam upacara ritual seperti bersih desa dan untuk memeriahkan hari-hari besar.
Hapusaku bangga dengan Indonesia (y)
BalasHapusajarin nari sintren ya gan, biar tetap lestari.
BalasHapusbagaimana kalo mbak umi mengembangkan bakat tersebut seperti di atas di kampus? pasti yahuuudd :D
BalasHapus