Minggu, 01 Desember 2013

Tari Sintren

Oleh Umi Kulsum
1102413006



            Tari Sintren merupakan salah satu jenis tari yang berasal dari Jawa khususnya Cirebon. Tari ini tidak hanya terkenal di daerah Cirebon saja, namun terkenal juga di pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah seperti Indramayu, Majalengka, Jatibarang, Brebes, Pemalang, Banyumas, dan Pekalongan. Nama lain dari tari Sintren ini adalah tari Lais. Sintren berasal dari dua kata yaitu sinyo dan trennen. Sinyo itu berarti pemuda sedangkan trennen berarti latihan. Jadi tari Sintren yaitu pemuda-pemuda yang sedang berlatih kesenian.

            Tari Sintren dikenal sebagai jenis tari yang berbau magis karena tari ini menceritakan tentang kisah percintaan antara Sulandono seorang putra dari Bupati Kendal yang bernama Ki Bahurekso dengan Sulasih seorang perempuan yang berasal dari Desa Kalisalak. Akan tetapi hubungan asmara tersebut tidak mendapatkan restu dari Ki Bahurekso. Dan pada akhirnya Sulandono memutuskan pergi untuk bertapa sedangkan Sulasih memilih untuk menjadi seorang penari. Namun keduanya masih dapat bertemu melalui alam gaib dengan bantuan dari Dewi Rantamsari yang memasukan roh bidadari kedalam tubuh Sulasih dan bantuan dari roh ibunya Sulandono yang memanggil Sulandono untuk menemui sulasih.

            Sejak saat itu tari Sintren dikenal dengan tarian magis karena dalam pertunjukan tari tersebut penarinya dimasuki roh bidadari oleh pawangnya, dengan syarat penari tersebut dalam keadaan suci. Biasanya roh yang dimasukan kedalam penari itu adalah roh Dewi Lanjar karena pawing tari tersebut mempunyai kepercayaan bahwa jika bisa memanggil roh tersebut maka penari akan terlihat lebih cantik dan lebih lincah serta mempesona dalam membawakan tari Sintren.

            Keunikan yang dimiliki oleh tari sintren adalah ditarikan oleh seorang gadis yang masih suci yang dibantu oleh seorang pawang serta ditemani oleh 6 gending yang diiringi dengan penggunaan alat-alat music yang terbuat dari tembikar atau gembyung dan kipas dari bamboo yang ketika ditabuh dengan cara tertentu menimbulkan suara yang khas. Seiring dengan perkembangan zaman fungsi tari Sintren ini dijadikan sebagai hiburan rakyat yang kemudian dilengkapi dengan penari pendamping dan pelawak untuk lebih menarik penonton.

17 komentar:

  1. bagaimana cara mengenalkan tari sintren ke wilayah internasional ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin kita dapat memperkenalkan tari sintren ke kancah internasional dengan cara mengikuti lomba atau festival tari tingkat internasional... :)

      Hapus
  2. tarian yang sangat unik. penari adalah gadis yang masih suci, apakah ada ketentuan tentang usia penarinya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. setau saya tidak ada ketentuan usianya berapa, yang dimaksud dengan gadis yang masih suci dalam tarian ini adalah seorang gadis yang belum menikah (perawan)

      Hapus
  3. kece badaaaai foto nya pake kaca mata item haha :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe :)
      terimakasih okta...
      itu adalah salah satu keunikan dari tari sintren...

      Hapus
  4. ngek, ada to penampilan yang kayag gtu ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada to, penampilan itu yang membedakan tari sintren dengan tari tradisional yang lain...

      Hapus
  5. sudah bagus cara penulisan anda, teruskan bakat anda dalam menulis :)

    BalasHapus
  6. kalo disertai video mungkin lebih manarik kali yaa..

    BalasHapus
  7. serem yahh ? bagaimana dengan syariat Islamnya ???

    BalasHapus
  8. kegunaan tari sintren sendiri itu untuk apa? apa untuk hiburan? atau sebagai tari untuk menyambut tamu , atau upacara keagamaan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kegunaan tari sintren disini untuk hiburan, digunakan dalam upacara ritual seperti bersih desa dan untuk memeriahkan hari-hari besar.

      Hapus
  9. aku bangga dengan Indonesia (y)

    BalasHapus
  10. ajarin nari sintren ya gan, biar tetap lestari.

    BalasHapus
  11. bagaimana kalo mbak umi mengembangkan bakat tersebut seperti di atas di kampus? pasti yahuuudd :D

    BalasHapus