Oleh : Hasna
Rosyida Valentin
Indonesia
yang kaya yang memiliki berbagai permata yang tersimpan didalamnya membuatnya
semakin indah. Salah satu yang membuatnya indah yaitu dengan keberagaman jenis
makanan dari daerah masing – masing. Disetiap daerah di Indonesia memiliki
berbagai makanan daerah yang berbeda dan memiliki keunggulan dan ciri khas
sendiri – sendiri. Disini akan mengulas lebih jelas tenga makanan daerah dari
Palembang. Bila kita sudang mendengar kata “Palembang” pasti yang ada dibenak
kita adalah pempek. Ya, pempek atau empek-empek adalah makanan khas dari
Palembang yang banyak orang sudah ketahui.
Pempek
atau sering disebut dengan empek – empek merupakan salah satu makanan dari
Palembang. Makanan ini terbuat dari bahan pokok berupa ikan dan sagu. Padahal
sesungguhnya empek – empek ini berpusat di Palembang karena hamper semua daerah
di Sumatra Selatan memproduksi makanan khas ini. Biasanya empek empek ini dalam
penyajiannya selalu ditemani dengan kuah atau saus berwana hitam kecoklat –
coklatan yang sering disebut cuka atau cuko (dalam bahasa Palembang). Kuah atau
saus ini dalam proses pembuatannya dengan cara air dididihkan lalu diberi gula
merah, udang ebi, dan cabe rawit bubuk, garam dan bawang putih. Untuk masyarakat
Palembang cuka atau cuko dibuat pedas untuk menambah nafsu makan mereka. Tapi
seiring dengan pendatang dari luar Sumatra dan dengan munculnya berbagai
inovasi menyebabkan rasa cuko berubah yang tadinya pedas menjadi manis. Selain
rasanya yang enak bila dipadukan empek –empek cuko ini juga memiliki fungsi
untuk melindungi gigi dari karies (kerusakan email dan dentin). Dalam proses
penyajian empek – empek selain dengan cuko bisa juga disertai dengan potongan
mentimun dengan irisan dadu, serta mie kuning.
Sejarahnya
empek – empek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau cina ke Palembang
antara sekitar abad ke-16. Saat Sultan Mahmud Badaruddin II memimpin kesultanan
Palembang Darussalam. Konon katanya empek – empek berasal dari “apek” yang
bermakna sebuah sebutan untuk lelaki tua keturunan dari Cina. Berdasarkan
cerita rakyat, sekitar pada tahun 1617 seorang apek berumur 65 tahun yang tinggal
didaerah tepian sungai Musi. Ia merasa prihatin menyaksikan hasil tangkapan
ikanyang banyak yang belum bisa seluruhnya dimanfaatkan dengan baik. Pada saat
itu hasil tangkapan ikan hanya bisa di goring dan dipindang. Lalu ia
menciptakan sebuah inovasi baru dengan alternative pengolahan. Cara mengolahnya
dengan mencampurkan ikan giling dengan tepung tapioca, sehingga menghasilkan
sebuah makanan baru yang lebih menarik. Lalu makanan itu dijajakan dengan
mengendarai sepeda dan bila akan membelinya orang orang memanggilnya
“pek..apek” dan makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek – empek atau
pempek.
Pada
awalnya pempek atau empek-empek dibuat dari ikan belida. Namun dengan semakin
jarangnya ikan tersebut ada dipasaran dan susah untuk mendapatkannya dan dengan
harganya yang mahal tersebut lalu ikan belida diganti dengan ikan gabus yang
harganya lebih murah tapi tetap memiliki rasa yang gurih. Dengan perkembangan
selanjutnya ikan putak, toman, tenggiri, kakap merah, lele, tuna putih dan
bujuk juga digunakan dalam proses pembuatan pempek.
Empek
– empek memiliki berbagai jenis yang berbeda antara lain empek – empek kapal
selam, telor, lenjer, adaan, kepiting, pistel,kulit, panggang, dan lenggang.
Kata
Kunci : empek-empek
berarti sekarang pempek bisa dibuat dengan menggunakan berbagai jenis ikan. terus ada ga ikan yang ga bisa dibuat pempek??
BalasHapuskira-kira menjanjikan ga ya kalau di buat usaha?
BalasHapusbagaimana mengahasilkan empek-empek yg berkualitas, tetapi dengan bahan yg digunakan cukup murah ?
BalasHapuskalau bahan dasarnya diganti daging misal daging ayam atau sapi bisa tidak ? supaya orang-orang yang tidak menyukai ikan atau bahkan alergi bisa tetap merasakan pempek :)
BalasHapus