Rumah Kebaya
Oleh Octaviani Hidayahti Maulida
sumber gambar: www.google.com
Indonesia memiliki keanekaragaman
suku dan budaya, salah satunya keanekaragaman rumah adat. Rumah adat di
Indonesia hampir setiap daerah memiliki khas tersendiri. Jika sebelumnya ada
dari teman-teman yang membahas rumah adat dari jogja atau yang biasa kita kenal
dengan rumah joglo, rumah adat dari padang yang biasa kita kenal dengan rumah
gadang, dan sebagainya. Tapi saya rasa tidak banyak orang yang tau tentang
rumah adat yang berasal dari betawi, karena mungkin hanya orang betawi asli
saja yang tau dan memang rumah adat betawi sudah langka ditemukan. Maka kali
ini saya akan membahas rumah adat yang berasal dari betawi, yaitu rumah kebaya.
Rumah kebaya terbagi dua jenis
bangunan yaitu ada yang bangunannya berbentuk rumah panggung dan ada juga yang
menapak diatas tanah dengan lantai yang ditinggikan. Rumah adat khas betawi
tersebut memilki atap dengan bentuk perisai landai yang diteruskan dengan atap
pelana yang lebih landai, terutama pada bagian terasnya. Terdapat lispank
berupa papan yang diukir dengan ornament segitiga berjajar yang diberi nama
gigi balang. Pada bagian tengah rumah kebaya terdapat ruang tinggal yang
ditutup dengan dinding, sedangkan pada bagian luarnya merupakan bagian terbuka
yang dikelilingi pagar karawang yang rendah.
Pada dinding bagian
depan rumah kebaya biasanya dibuat dari panil-panil yang dapat dilepas saat
pemilik rumah menyelenggarakan acara yang membutuhkan ruang lebih besar atau
luas. Sehingga menjadi terlihat dengan jelas tiang-tiang rumah kebaya dibagian
teras, berdiri diatas lantai yang agak naik dari ketinggian tanah di halaman.
Lalu, terdapat tangga pendek yang terbuat dari batu bata atau kayu untuk
mencapai teras salah satu andalan rumah adat betawi ini.
sumber gambar: www.google.com
Ruang-ruang yang terdapat di
dalam rumah kebaya terbagi sebagai berikut, (1) beranda depan atau biasa
disebut amben adalah tempat untuk
menerima tamu dan bersantai bagi keluarga; (2) lantai teras depan yang biasa
disebut gejogan oleh suku betawi
berfungsi untuk menerima dan menghormati tamu. Gejogan selalu dibersihkan, karena gejogan dihubungkan dengan tangga yang disakralkan oleh masyarakan
betawi yaitu dengan nama balaksuji atau
sebagai satu-satunya lokasi penting untuk mencapai rumah; (3) kamar tamu atau paseban; (4) ruang keluarga atau pangkeng, ruang tersebut berhubungan
dengan dinding-dinding kamar; (5) ruang-ruang yang berfungsi sebagai kamar
tidur; (6) srondoyan atau bagian
dapur.
sumber gambar: www.google.com
Terdapat tipe atau bagian dari rumah
kebaya sebagai tambahan untuk penjelasan sebelumnya, diantaranya, (1) langkan yaitu bagian rumah yang berpagar
rendah dan berfungsi sebagai serambi rumah. Langkan
terbuat dari bambu atau kayu dan berbentuk seperti pagar rendah; (2) ruang
depan rumah betawi biasanya terbuka setiap saat, karena kebiasaan tersebut
menunjukan bahwa masyarakat betawi terbuka dan ramah; (3) balai-balai dari
bambu, hampir sama dengan gejogan gejogan
yang berfungsi untuk menerima tamu; (4) atap dan wuwungan yng berbentuk segitiga sama kaki dengan tambahan pet
sebagai penahan panas atau hujan; (5) jendela bulat biasanya terdapat dibagaian
samping kiri atau kanan ruang depan; (6) jendela intip adalah dua jendela yang
terletak dibagian kiri kanan pintu masuk ke ruang dalam yaitu dengan bentuk
berjeruji kayu berukir.
sering liat di tv tuh
BalasHapusAPA IYAK???? hahaha :D di film2 Bang Mandra dulu ye?
Hapusbagus... :)
BalasHapusterima kasih saudari Umi Kulsum Surtiyah
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskereen :) baru tau nih padahal suku bangsaku betawi .-. haha
BalasHapusckckck, ga pernah nonton film2 Mandra, Atun, Omas yee?
Hapusbaru tau kalo rumah betawi namanya rumah kebaya..
BalasHapusbanyak rumah lainnya juga. tapi bukan rumah barbie ya :v
Hapusterasa banget bang jalinya ok...hahaha, adat itu emang perlu dilestarikan
BalasHapusjangan pake goyang ya, Mbak Ratih :p
Hapusartikel yang bermanfaat (y)
BalasHapusmakasih yuaaaaaaaaaaaaaaaaaachhhhhhhhhhh :D
Hapuskeren banget budaya Indonesiaku sangat khas dan unik inilah rumah adat ini yg mungkin sebagian besar masyarakat indonesia blm mengetahuinya.perlu pelestarian agar rumah adat ini tetap bertahan di jaman globalisasi ini.
BalasHapusterimakasih mbak Mamik sudah datang untuk berkomentar panjang lebar :*
Hapusbagaimana kalau bentuk implementasi dari pelestarian rumah ini, anda bikin rumahnya? hahaha