Rumah
Joglo (Jawa)
Oleh
Chandra
Dwi Widyantoro
Rumah joglo merupakan
rumah adat masyarakat jawa kususnya daerah Jawa Tengah. Rumah joglo ini sendiri
dulunya merupakan rumah yang dapat melambangkan status sosial bagi orang orang
Jawa yang mempunyai kemampuan ekonomi yang lebih saja. Untuk membuat rumah
joglo sendiri membutuhkan banyak bahan material rumah yang mahal terutama
kayunya. Dan rumah joglo ini juga memerlukan lahan yang luas untuk
membangunnya. Hal tersebut dikarenakan rumah joglo memiliki beberapa bagian
rumah yang digunakan untuk menerima tamu dalam jumlah ukuran besar. Romah joglo
sendiri dulu jauga berasal dari kalangan ningrat atau bangsawan (darah biru). Pada
umumnya rumah joglo memiliki tiga bagian rumah utama yaitu (1) Pendopo yang
merupakan bagian rumah yang digunakan atau difungsikan untuk menerima tamu
dalam skala besar. (2) Pringggitan merupakan bagian ruang tengah yang biasa
dugunakan untuk pertunjukaan pertunjukan seperti wayang kulit. (3) Omah ndalem
atau rumah njero yang dapat diartikan sebagai rumah dalam merupakan ruang
keluarga. Dalam omah ndalem juga terdapat tuga buah senthong (kamar), yaitu
senthong kanan, tengah, dan kiri.
Rumah adat jawa itu
memiliki artian ynag sederhana walaupun pada dulunya itu hanya kaum bangsawan
atau ningrat. Dalam pembangunan rumah joglo sendiri membutuhkan banyak kayu
yang digunakan. Seperti pada bagian pendhopo minimal membutuhkan 4 buah kayu
besar untuk dijadikan sebagai tiang penyangga yang dinamakna soko guru. Omah
ndalem merupakaan bagian inti pada rumah joglo yang dapat diliaht dari struktur
ruangannya yang khas dan memiliki dua ketinggian yang berbeda yang ditujukan
agar terdapat sirkulasi udara.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskakak kalau mau buat rumah joglo kira-kira biayanya berapa?
BalasHapus