Minggu, 01 Desember 2013

tari kuda lumping

oleh Chandra Dwi Widyantoro
NIM 1102413037
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Tidak dipungkiri lagi bahwa Indonesia adalah Negara yang multicultural, yang artinya adalah Negara yang banyak akan budaya di setiap daerahnya. Apalagi masalah tarian, di setiap daerah entah itu kota atau kabupaten pasti memiliki tarian yang khas dari daerah asalnya masing- masing. Salah satunya yang akan saya angkat yaitu tentang tarian “KUDA LUMPING” yang berasal dari darah Jawa.  Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian kuda lumping, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tarian Kuda Lumping juga biasa akrab kita sebut sebagai tari jaran kepang.
 Tarian kuda lumping adalah seni tari yang di mainkan property kuda tiruan. Tarian tersebut menampilkan sekolompok prajurit tengah menunggang kuda. Biasanya tarian ini menggunakan kuda-kudaan yang terbuat dari bahan bamboo yang dianyam sedemikian rupa hingga menyerupai bentuk kuda. Setelah dianyam kemudian di cat dan dihias dengan kain yang beraneka ragam warna sehingga mempercantik kuda-kudaan tersebut. Tarian kuda lumping biasanya menampilkan adegan adegan prajurit berkuda. Tetapi kadang kala penampilan kuda lumping menyajikan atraksi kesurupan, kekebalan dan kekuatan magis. Bahkan dalam atraksi tersebut diselipi dengan atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh dari deraan pecut yang berkali kali mendarat di badan penari.  Dan lagi atraksi ekstrim yang mencengangkan sepertimenyayat lengan dengan golok, membakkar diri, membakar diri, berjalan diatas pecahan kaca serta adegan ekstrim yang lainnya. Dalam atraksi tersebut biasanya terdapat pawang untuk mengendalikan dan menjaga para penari agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Dalam setiap pertunjukan tarian kuda lumping terdiri dari 4 fragmen yaitu 2 kali tarian Buto Lawas, tari Senterewe, dan tari Begin putri
Konon tarian kuda lumping itu identic dengan kesurupan dan berhubungan dengan magis. Dan ada yang berpendapat juga bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain menyebutkan bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda. 
Kuda luping mencerminkan semangat para pasukan berkuda atau kavaleri.  Dalam pertunjukannya tari kuda lumping menggunakan kaca beling batu dan jimat. Selain mengandung unsur hiburan tarian kuda lumping ini juga memiliki unsur ritual. Dikarenkan sebelum para penari beraksi, terlebih dahulu pawang hujan akan melkukan ritual untuk menolak hujan demi kelancaran tarian ini. Hal tersebut terjadi dikarenakan pertunjukan tarian kuda lumping biasa dilakukan di tanah lapang.

5 komentar:

  1. ritual nya itu lagi kesurupan gitu ga? video nya boleh di share kakak

    BalasHapus
  2. kakak kalau misalnya atraksi makan beling diganti sama makan kerupuk boleh?

    BalasHapus
  3. share vidionya sekalian gan biar lebih paham

    BalasHapus