Kamis, 28 November 2013

Tari Kecak




Oleh: Eri Yuliastuti




            Tari kecak merupakan suatu kesenian khas yang berasal dari Bali. Tarian tersebut diciptakan sekitar tahun 1930-an oleh seseorang yang bernama Wayan Limbak. Limbak juga telah mempopulerkan tari kecak tersebut ke manca negara yang dibantu oleh seorang pelukis dari Jerman yang bernama Walter Spies. Tari kecak ini juga pernah memecahkan rekor dunia karena telah ditarikan oleh lima ribu orang beberapa tahun yang lalu.
            Tari kecak ini biasanya ditarikan oleh puluhan atau ratusan laki-laki yang duduk melingkar dan mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur yang melingkari pinggang mereka, dimana kain tersebut merupakan kain ciri khas dari daerah Bali. Para penari yang berbaris melingkar, dan kedua tangan di angkat ke atas sambil menyerukan kata “cak” sesuai dengan irama dan ritme tertentu sehingga terdengar harmonis.
        Tarian ini pada mulanya merupakan ritual kepada Sanghyang. Pada saat menari, mereka dalam keadaan tidak sadar, dimana dalam kondisi seperti itu diyakini mereka dapat berkomunikasi dengan Tuhan atau roh leluhur, untuk menyampaikan harapan mereka. Bila menengok dari sejarahnya tarian tersebut dinamakan Tari Kecak dikarenakan para penari menyerukan kata “cak, cak, cak, cak, cak...”  sepanjang tarian tarian tersebut berlangsung.
            Tari kecak menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama dalam melawan Rahwana. Para penari yang mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur duduk melingkar dan di tengah lingkaran itu ada penari yang bertindak sebagai Rama, Sinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.
           Dalam tarian ini, ritme bunyi-bunyian yang diucapkan para penari menghadirkan aura mistis bagi penonton. Apalagi ketika cerita Ramayana dalam tarian ini telah selesai dipentaskan, dan pertuntukan disambung dengan tarian Sanghyang Dedari dan Sanghyang Jaran yang para penarinya diyakini  kemasukan roh halus, sehingga kebal ketika menari di atas bara api. Tarian tersebut ditujukan untuk mengusir roh-roh jahat yang dipentaskan oleh dua gadis yang masih perawan, dan Sanghyang Jaran ditarikan oleh laki-laki yang berjingkrak-jingkrak seperti jaran atau kuda dan menari di atas bara api. Tari Kecak juga dikenal dengan sebutan Tarian Kecak dan Api (Kecak and Fire Dance).


9 komentar: