Oleh Endang Sunarsih
Tari Gambang Semarang merupakan tari khas yang berasal dari semarang. Tari ini
adalah gabungan dari dua etnik, etnik jawa dan china. Tari ini campuran dari
tari, suara , dan lawakan. Tari ini diciptakan oleh orang pribumi dan thiongkok.
Cerita orang zaman dulu lagu tari ini diciptakan oleh warga thiongkok yang
sudah lama menetap di Semarang. Keunikan tari ini terletak pada tepakan kaki si
penari. Ekspresi gembira dapat terlihat di dalam tarian ini. dimana pada suatu
malam ada empat orang penari yang sedang berkumpul, bernyanyi dan menari
bersama-sama. Gerakan yang lincah, energik tapi tidak disertai emosi yang
berlebihan menggambarkan orang semarang.
Tari Gambang Semarang menggunakan gambang, bonang, kempul, kecrek, kendang (Jawa Barat),
suling, sukong, konghayan , dan balungan (saron, demung ). Gambang adalah alat
musik terdiri
dari 18 potongan bambu yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini
digunakan di kesenian gambang kromong bali. Bonang adalah berbagai gong kecil yang ditempatkan
secara horizontal dalam bingkai kayu dan dipukul oleh tongkat berlapis. Kempul
termasuk dalam gamelan bentuknya
seperti pencon bonang barung dan bergantungan tetapi bentuknya lebih besar dan
dipukul oleh bindhi. Kecrek terbuat dari lempengan besi yang ada di atas balok
kayu dan dipukul oleh dua tongkat kayu kecil. Kendang terbuat dari kayu dengan selaput (membran)
yang cara memainkanya dengan cara dipukul. Suling terbuat dari kayu dan
memainkannya dengan cara ditiup. Sukong terbuat dari batok kelapa dan busurnya
terbuat dari batang yang elastis rambut yang biasanya dipakai dalam busur
terbuat dari rambut ekor kuda jantan yang berwarna putih keemasan, dimainkan
dengan cara digesek. Konghayan adalah rebab dengan ukuran sedang berasal dari
china.
Dalam Tari Gambang Semarang ini menggunakan tiga ragam gerak baku, yaitu ngondhek, genjot, ngeyek dan
ketiganya merupakan gerakan yang berpusat pada pinggul. Gerakan ngondhek adalah
gerakan seperti mengayuh sepeda. Gerakan tepak adalah gerakan dengan telapak
kaki berjungkit. Gerakan megol adalah gerakan goyang pinggul. Gerakan ngeyek
adalah gerakan pinggul berputar. Gerakan lambeyan adalah gerakan jari dan
tangan. Goyangan pinggul seperti ombak air laut yang menghiasi Semarang. Oleh
karena itu tarian ini enak dan nyaman dipandang mata. Seni lawak juga terdapat
pada tarian ini yang merupakan salah satu identitas budaya yang dapat dengan
mudah bergaul.
Dalam
Tari Gambang Semarang ini terdapat unsur seni Cina dan Jawa hal ini merupakan
salah satu wujud Semarang memiliki banyak etnis. Hal ini membuktikan bahwa di
Semarang telah terjadi integraasi antara unsur-unsur budaya pribumi Semarang
dan budaya china. Walaupun ini campuran dari dua etnis tetapi ini diciptakan
oleh orang Semarang. Penari ini biasanya menggunakan kebaya dibuat dari bahan
polos dengan hiasan bordir di bagian tepi-tepinya. Ujung kebaya ini dibuat
meruncing. Kain yang digunakan untuk bawahan menggunakan kain batik pesisiran
dan dilengkapi sonder. Sanggul penari dibuat dengan memadukan unsur-unsur
sanggul Jawa, China , dan Eropa sehingga sangat terlihat indah.
lah, nghondek itu gaya banci bukan? -_-
BalasHapusbeda octaa gerakan ngondhek adalah gerakan seperti mengayuh sepeda
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuspengin bisa nari ini -__-
BalasHapuswah perlu di coba ya
Hapuswow keren ya
BalasHapusiya semua budaya indonesia memang keren keren
Hapussangat bagus
BalasHapuskeren
BalasHapuskebis deh
BalasHapusApa saja macam-macam gambang semarang ?? kok ngga dijelasin ya ??
BalasHapusAdakah nama nama motif dalam gerak gambang semarang?
BalasHapusIni Gambang Suling bukan sih?
BalasHapus